Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (mite) Sarcoptes scabei, yang termasuk dalam kelas Arachnida. Tungau ini berukuran sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop (bersifat mikroskopis).
Penyakit Scabies sering disebut kutu badan. Penyakit ini juga mudah menular dari manusia ke manusia , dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Scabies mudah menyebar baik secara langsung melalui sentuhan langsung dengan penderita
maupun secara tak langsung melalui baju, seprai, handuk, bantal, air, atau sisir yang pernah digunakan penderita dan belum dibersihkan dan masih terdapat tungau Sarcoptesnya.
Scabies menyebabkan rasa gatal pada bagian kulit seperti sela-sela jari, siku, selangkangan. penyebabnya adalah kondisi kebersihan yang kurang terjaga, sanitasi yang buruk, kurang gizi, dan kondisi ruangan terlalu lembab dan kurang mendapat sinar matahari secara langsung. Penyakit kulit scabies menular dengan cepat pada suatu komunitas yang tinggal bersama sehingga dalam pengobatannya harus dilakukan secara serentak dan menyeluruh pada semua kelinci yang terserang scabies.
Morfologi dan daur hidup tungau penyebab scabies
Tungau ini berbentuk bundar mempunyai empat pasang kaki . Dua pasang kaki dibagian anterior menonjol keluar melewati batas badan dan dua pasang kaki bagian posterior tidak melewati
batas badan. Sarcoptes betina yang berada di lapisan kulit stratum corneumdan lucidum membuat terowongan ke dalam lapisan kulit. Di dalam terowongan inilah Sarcoptes betina bertelur dan dalam waktu singkat telur tersebut menetas menjadi hypopi yakti sarcoptes muda dengan tiga pasang kaki. Akibat terowongan yang digali Sarcoptes betina dan hypopi yang memakan sel-sel di lapisan kulit itu, penderita mengalami rasa gatal, akibatnya kelinci yang menderita menggaruk kulitnya sehingga
terjadi infeksi ektoparasit dan terbentuk kerak berwarna coklat keabuan yang berbau anyir.
Cara pengobatan :
Kepromec
Penyakit Scabies sering disebut kutu badan. Penyakit ini juga mudah menular dari manusia ke manusia , dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Scabies mudah menyebar baik secara langsung melalui sentuhan langsung dengan penderita
maupun secara tak langsung melalui baju, seprai, handuk, bantal, air, atau sisir yang pernah digunakan penderita dan belum dibersihkan dan masih terdapat tungau Sarcoptesnya.
Scabies menyebabkan rasa gatal pada bagian kulit seperti sela-sela jari, siku, selangkangan. penyebabnya adalah kondisi kebersihan yang kurang terjaga, sanitasi yang buruk, kurang gizi, dan kondisi ruangan terlalu lembab dan kurang mendapat sinar matahari secara langsung. Penyakit kulit scabies menular dengan cepat pada suatu komunitas yang tinggal bersama sehingga dalam pengobatannya harus dilakukan secara serentak dan menyeluruh pada semua kelinci yang terserang scabies.
Morfologi dan daur hidup tungau penyebab scabies
Tungau ini berbentuk bundar mempunyai empat pasang kaki . Dua pasang kaki dibagian anterior menonjol keluar melewati batas badan dan dua pasang kaki bagian posterior tidak melewati
batas badan. Sarcoptes betina yang berada di lapisan kulit stratum corneumdan lucidum membuat terowongan ke dalam lapisan kulit. Di dalam terowongan inilah Sarcoptes betina bertelur dan dalam waktu singkat telur tersebut menetas menjadi hypopi yakti sarcoptes muda dengan tiga pasang kaki. Akibat terowongan yang digali Sarcoptes betina dan hypopi yang memakan sel-sel di lapisan kulit itu, penderita mengalami rasa gatal, akibatnya kelinci yang menderita menggaruk kulitnya sehingga
terjadi infeksi ektoparasit dan terbentuk kerak berwarna coklat keabuan yang berbau anyir.
Cara pengobatan :
1. Pemberian obat berupa salep : jika penyakit korengan/scabies masih dalam tahap ringan bisa digunakan salep kulit yang biasa dipakai oleh manusia seperti salep kulit 88, atau salep khusus seperti scabimied/scabicid.
Cara : bersihkan pada bagian yg sakit dengan air hangat ( kalau bulunya panjangan bisa dicukur dulu),lalu oleskan 2 atau 3 kali sehari secara rutin setiap hari.
Cara ini agak kurang maksimal jika scabies menyerang bagian kaki dan badan yang ditumbuhi bulu karena sulitnya salep menjangkau seluruh bagian yang ada kutunya disamping itu salep akan dijilati oleh kelinci. Untuk bagian kuping masih memungkinkan pemberian salep ini.
Cara : bersihkan pada bagian yg sakit dengan air hangat ( kalau bulunya panjangan bisa dicukur dulu),lalu oleskan 2 atau 3 kali sehari secara rutin setiap hari.
Cara ini agak kurang maksimal jika scabies menyerang bagian kaki dan badan yang ditumbuhi bulu karena sulitnya salep menjangkau seluruh bagian yang ada kutunya disamping itu salep akan dijilati oleh kelinci. Untuk bagian kuping masih memungkinkan pemberian salep ini.
2. Memandikan dengan cairan belerang : mandikan kelinci dengan air yg sudah dicampur belerang, namun belerang jangan terlalu banyak karena akan menyebabkan kulit kering. cara memandikan juga biasanya dinilai kurang efektif karena kelinci akan stress jika dimandikan.
3. Pemberian antibiotik untuk membasmi kutu scabies. Obat yang langsung diminumkan ke kelinci atau oral dengan Kepromec (tiap ml mengandung ivermectine 10 mg). Cara pemakaian bisa diminumkan langsung atau di campur ke air minumnya. Dosisnya 0.03 ml / kg berat badan diberikan 2 hari berturut - turut. pada hari pertama pemakaian kelincinya sudah sering menggaruk, Pada hari 3 - 4 scabiesnya sudah rontok semua. Pengobatan dengan oral ini cukup efektif dan mudah dalam aplikasinya dan efektifnya sama dengan cara injeksi/suntik.
Kepromec
4. Pemberian obat antibiotik dengan cara Injeksi / disuntikkan,Cara ini umum dilakukan sebelum ditemukan obat oral ( Kepromec) karena lebih efektif dibanding dengan cara konvensional menggunakan salep. Cara ini dilakukan oleh orang yang sudah memahami cara menyuntik hewan khususnya kelinci. Obat injeksi yang sering digunakan adalah Wormectine, Ivomec , Ivermectine, Intermectine . Dosis 0,04 ml per kg berat badan, disuntik dibawah kulit, dan bagi anda yang belum berpengalaman dalam hal menyuntik jika menyuntik terkena daging maka dapat menyebabkan pembusukan pada daging yang berakibat kematian.
intermectine
Ivomic
Wormectine