
Tanda-tanda atau gejala kelinci yang terjangkiti Koksidiosis adalah :
1) Pembesaran abdomen (perut)
2) nafsu makan menurun,
3) ikterus(perubahan warna kulit)
1) Pembesaran abdomen (perut)
2) nafsu makan menurun,
3) ikterus(perubahan warna kulit)
4) MENCRET.
Tanda-tanda ini bisa saja dikacaukan dengan jenis penyakit lain seperti Enteritis, Diare, Bloat dan kembung perut (Timpani).
Terdapat 2 bentuk koksidiosis pada kelinci, yaitu :
Koksidiosis hepatik yang disebabkan oleh Eimeria stiedae, dan Koksidiosis intestinal yang dapat disebabkan oleh E. magna, E. irresidua, E. media, E. perforans, E. flavescence, E. intestinalis, dan lain-lain. Penularan koksidiosis bentuk hepatik dan intestinal terjadi melalui ingesti pakan atau air minum yang terkontaminasi oosista yang telah bersporulasi
Penyebaran penyakit ini terjadi di hampir seluruh dunia dan bersifat patogen (mudah menular).
cara yang paling buruk untuk memusnahkan penyakit ini, musnahkan juga kelinci yang terjangkit, agar tidak menularkan kelinci yang lainnya. akan tetapi koksidiosis bisa ditanggulangi dengan cara pemberian 0.05% sulfakuinoksalin dalam air minum selama 30 hari.
langkah-langkah pencegahannya :
- Kandang Kelinci harus sering dibersihkan dan di sterilkan.
- keadaan kandang : Kering, ventilasi yang baik dan angin tidak kencang.
- Makanan harus tersedia terus menerus, kelinci suka makan sedikit-sedikit tapi berulang kali dan terus menerus.
- Tempat air minum lebih baik memakai pipa logam dari pada mangkuk dan harus selalu disterilkan.
- Mencegah berdesak-desakan, khususnya induk dengan anak-anak sekelahiran dan anak-anak yang baru disapih.
- Kelinci yang baru didapat, sebaiknya dipisah selama 2-3 minggu sebelum digabung dengan kelompok utama.
- Hewan lain semisal anjing dan tikus harus dicegah kontak dengan makanan dan alas tidur kelinci.
- Melakukan pemeriksaan kelinci secara teratur.
- pengobatan pencegarahan secara terus menerus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar